Sebagai blog pribadi tempat berbagi hal-hal tentang Dunia IT, IoT, Islam, Internet Marketing dan segala bentuk kebaikan untuk ditularkan

✓ Menebus Kelezatan Legendaris Di Pasar Berusia 11 Windu

Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcomFoto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

Futiha.com Jakarta - Kalau sedang ada di Solo, mampirlah ke pasar ini. Ada masakan legendaris yang lezat, racikan jamu, buah segar sampai lenjongan enak.

Pasar terbesar di Surakarta yang dibangun arsitek Belanda, Thomas Kartsten ini berjulukan pasar Gede Hardjonagoro. Populer dengan sebutan Pasar Gede. Gede artinya besar dalam bahasa Jawa.

Tiap kali mengunjungi pasar ini selalu ada sentuhan baru. Kali ini cat depannya terlihat lebih mentereng dan bersih. Pasar ini sekarang jadi ikon kota Solo. Karena banyak sekali aktivitas besar bersifat kultural dihelat di sini.

Letaknya strategis di Jalan Sudirman, berdekatan dengan daerah pecinan Balong, Sudiroprajan. Di sisi kirinya ada klenteng berjulukan Vihara Avalokitesvara Ten Kok Sie. Pasar simbol kulturasi budaya Jawa dan China ini selalu jadi sentra aktivitas di hari raya imlek.

Menebus Kelezatan Legendaris di Pasar Berusia 11 WinduFoto: dok. detikFood

Kalau dulu banyak keturunan China yang belanja di pasar ini sekarang banyak golongan menengah yang datang. Ini alasannya ialah kualitas buah, sayur dan materi makanan populer manis di pasar yang berarsitektur Jawa ini.

Baca Juga: Saat Pasar Gede Solo Kaprikornus Kedai Kopi Dadakan Sajikan 5000 Gelas Kopi

Memasuki pintu gerbang pasar, ada jajaran pedagang aneka camilan, peralatan dapur dan jajan pasar. Kemudian disusul para pedagang buah segar yang menyusun buah di atas keranjang bambu.

Sangat menggiurkan. Mangga arummanis masak pohon, jeruk navel dari tawangmangu yang oranye menyerupai Sunkist sampai jambu monyet yang ranum dan bacin aromanya.

Belum lagi alpukat, srikaya, sawo, melon, nangka masak pohon, semangka sampai bermacam-macam jenis pepaya. Kalau tak mau repot, nanaspun dapat dikupas di tempat.

Menebus Kelezatan Legendaris di Pasar Berusia 11 WinduFoto: dok. detikFood

Kalau sudah terpengaruhi jajan, melipir di sisi kanan pedagang buah ada penjual sate. Unikmya sate sudah dijual dalam keadaan matang. Kaprikornus tidak dibakar di tempat. Sate ayam yang matang direndam bumbu kacang yang digerus halus dalam panci.

Lontong hijau lembut dipotong-potong, diberi sate plus saus kacangnya yang kecokelatan wangi. Cukup membayar Rp 10 ribu untuk 5 tusuk sate dan 1 buah lontong besar.

Di bab tengah merupakan sentra jajanan pasar, ayam bakar dan pecel serta sambal brambang asem. Daun ubi rebus dengan sambal dari cabe, bawang merah dan asam Jawa.

Aneka jajan pasar atau lenjongan ini berupa menyerupai gethuk, klepom, tiwul, awug, gatot, grontol dapat dibeli seharga Rp 3000 saja. Bisa dikucuri sirop gula merah plus kelapa parut. Bisa menentukan jenis dan juga harganya.

Menebus Kelezatan Legendaris di Pasar Berusia 11 WinduFoto: dok. detikFood

Pecel dapat diracik dengan sayuran pilihan. Ada juga sambal tumpang yang sedap. Kalau mau bikin pecel sendiri cukup beli bumbu pecelnya. Bumbu pecel ini disusun menggunung di dalam bakom enamel. Pilih sesuai tingkat kepedasa, Kalau mau sambal pecel terbelakang yang pakai wijen hitam juga ada.

Baca Juga: Pasar Gede Kaprikornus 'Surganya' Para Pecinta Dawet Telasih di Solo

Di sela-sela penjual makanan ini ada penjual ayam segar dan aneka ikan olahan. Ikan bandeng diolah dengan cara dipindang dan dibentuk duri lunak. Ada yang berbumbu kuning dan ada yang berbumbu putih. Tinggal pilih sesuai selera.

Di depannya ada kios dengan aneka kerupuk, keripik dan camilan. Kerupuk gendar, kerupuk karak, emping, keripik paru, abon, serundeng, aneka makanan ringan dari singkong sampai kacang dapat dibeli di sini.

Kalau ingin belanja bumbu dapur dan jamu, Anda dapat menuju ke los belakang. Racikan wedang uwuh, temulawak sampai aneka mangir untuk luluran dapat dibeli per kantong atau per kemasan 10 buah.

Menebus Kelezatan Legendaris di Pasar Berusia 11 WinduFoto: dok. detikFood

Mau cicip kopi Solo? Mampirlah ke toko Podjok, Ada bermacam-macam jenis biji kopi yang sudah disangrai dijajakan. Untuk 'house blend' toko Podjok punya kopi debu tjap Angkring yang digiling manual ketika dipesan.

Kalau lapar Anda dapat mampir ke kios Soto yang ada di sisi pasar. Atau beli makanan ringan di kios paling ujung yang menjual aneka makanan ringan basah. Seperti bubur, lemper, risoles dan banyak sekali produk makanan impor.

Jangan lupa sebelum meninggalkan pasar, hilangkan dahaga dengan semangkuk dawet telasih bu Dermi. Dawet dari tepung beras disajikan dalam mangkuk porselin China mungil. Dawet legendaris ini sudah ada semenjak tahun 1930 dan sekarang dikelola oleh generasi ketiga.

Terlalu repot menenteng belanjaan? Tak usah khawatir ada banyak ibu-ibu yang memperlihatkan jasa membawakan belanjaan dalam keranjang bambu besar yang digendong di punggungnya. Tipnya serela Anda tergantung banyaknya belanjaan.

Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget