Futiha.com Jakarta - Gulali yang bagus lengket sering sebabkan sakit gigi. Tapi siapa sangka kuliner ringan favorit belum dewasa ini ditemukan seorang dokter gigi.
Mampir ke karnaval, pasar malam atau sirkus niscaya kau akan menemukan gulali dijual. Warnanya yang cerah dengan bentuk gumpalan kapas besar menarik perhatian banyak orang terutama anak-anak.
Gulali dibentuk dari gula yang diberi aneka pewarna makanan. Cara membuatnya, gula dan pewarna kuliner dimasukkan bersamaan di mesin. Pemanas akrab tepian mesin kemudian mencairkan gulanya yang kemudian diputar melalui lubang-lubang kecil dengan hasil ibarat pintalan kapas.
Foto: iStock |
Baca Juga: Gulali dan Kue Lekker, Jajanan Sekolah yang Selalu Bikin Kangen
Menilik sejarahnya, pembuatan gulali ternyata sudah ada semenjak sekitar masa 15 di Italia. Kala itu chef melelehakan gula dan memutarnya dengan tangan memakai teknik pegangan garpu dan sapu yang masih digunakan hingga sekarang. Menghasilkan gumpalan karamel yang digunakan pada dessert ibarat croquembouche.
Ternyata mesin pembuat gulali yang kini kita kenal ditemukan dokter gigi dari Nashville berjulukan William James Morrison. Tahun 1897, ia dan temannya, John C. Wharton bekerja sama menciptakan mesin yang disebut electric candy machine.
Mesin ini melelehkan gula dalam ruang tengah yang berputar kemudian memakai udara untuk memaksa lelehan gula melalui mangkuk logam. Di sinilah terbentuk kapas yang jadi tekstur khas gulali.
Foto: iStock |
Mesin ini dan gulali yang dihasilkannya pertama kali diperkenalkan ke di Amerika tahun 1904. Saat itu gulali dijual di kotak seharga 25 sen per buah. Ternyata peminatnya sangat banyak. Sampai-sampai Morrison dan Wharton menjualnya hingga 65.655 kotak.
Nah, hingga kini gulali di seluruh dunia masih dibentuk memakai mesin yang cara kerjanya sama. Permen dengan sebutan lain cotton candy atau fairy floss ini juga ikut menerima inovasi. Salah satunya dipadukan es krim sehingga tampilannya lebih Instagramable.
Baca Juga: Cotton Candy, Gulali dengan Paduan Soft Ice Cream yang Legit Lembut
Posting Komentar