Sebagai blog pribadi tempat berbagi hal-hal tentang Dunia IT, IoT, Islam, Internet Marketing dan segala bentuk kebaikan untuk ditularkan

✓ Bacin Gurih Sambal Dari Bumbu Kuno Berjulukan Wijen

Foto: IstimewaFoto: Istimewa

Futiha.com Jakarta - Meski berbentuk biji kecil mungil tetapi mengandung minyak yang semerbak. Dipakai sebagai minyak lampu, saus salad hingga gabungan bumbu pecel nan sedap.

Open Sesame! Itu ialah mantra dalam dongeng Syahrazad (Sheherazade) yang diyakini sanggup membuka semua pintu rahasia. Dalam bahasa Inggris, sesame seed ialah wijen. Lalu, apa hubungannya wijen dengan dongeng Syahrazad?

Wijen memang termasuk salah satu bumbu pertama yang digunakan peradaban manusia. Di zaman Babilonia (2000 tahun sebelum Masehi), misalnya, minyak wijen digunakan untuk materi parfum, obat, maupun bumbu masak. Sebelum itu, minyak wijen digunakan dalam peradaban Arab sebagai minyak lampu. Maka, bila Aladin menggunakan lampu wasiat untuk mendatangkan apa saja, maka Syahrazad cukup minyaknya sebagai mantra sandi.

Dalam mitologi Syria diceritakan perihal para tuhan yang minum wine dari wijen sebelum membuat alam semesta. Banyak sekali masakan dunia yang menggunakan wijen sebagai penyedap.

Wangi Gurih Sambal dari Bumbu Kuno Bernama WijenFoto: detikFood

Kita kenal minyak wijen dalam masakan Tionghoa. Orang Jepang menyajikan shabu-shabu dengan saus wijen yang disebut goma dare. Di Israel, saus yang paling terkenal ialah tahini, juga dibentuk dari wijen.

Tahini digunakan untuk menyedapkan sangat banyak makanan populer, seperti: falafel, humus, baba-ganus – sehingga bersahabat disebut sebagai mentega Timur Tengah. Orang Arab juga mencampurkan sangraian wijen hitam ke dalam nasi mereka. Dalam masakan Nusantara, wijen cukup banyak kita temukan.

Onde-onde menggunakan taburan wijen di cuilan luarnya. Di Jawa ada makanan yang disebut cabuk, yaitu pepes dari wijen – disangrai hingga berwarna hitam – lalu ditumbuk dan dicampur dengan aneka macam bumbu gurih-pedas. Warnanya hitam, sehingga sesudah menyantapnya, muncul "kumis" di sekitar bibir kita.

Wangi Gurih Sambal dari Bumbu Kuno Bernama WijenFoto: Odilia Winneke

Ini berbeda dengan makanan terkenal lain di Solo yang disebut cabuk rambak, yaitu irisan tipis ketupat (atau gendar), disiram dengan sambal wijen. Sambal wijennya menggunakan rajangan halus daun jeruk, sehingga mencuatkan aroma yang sangat harum.

Nutrisi wijen paling gampang diserap dalam pencernaan kita bila berbentuk minyak, atau dilembutkan – ibarat tahini, atau sambal wijen ini. Bila masih utuh, nutrisinya sulit diurai dalam sistem pencernaan kita.

Sambal wijen yang dimaksud di sini terkenal digunakan sebagai alternatif sambal pecel. Bila disajikan dengan nasi merah, pecel sambal wijen menjadi hidangan istimewa! Di Solo, pecel sambal wijen kini sedang naik daun semenjak disajikan di Waroeng Pecel Solo.

Di tepi Stadion Manahan, misalnya, banyak sekali dijumpai penjual pecel sambal wijen. Begitu pula di tempat-tempat jajanan lainnya di Solo. Waroeng Pecel Solo punya daerah yang menyenangkan, dan sudah buka cabang di Yogyakarta. Bulan Agustus 2010 rencananya juga buka cabang di Jakarta.

Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget