Sebagai blog pribadi tempat berbagi hal-hal tentang Dunia IT, IoT, Islam, Internet Marketing dan segala bentuk kebaikan untuk ditularkan

✓ Bali Pulina : Napak Tilas Perjalanan Secangkir Kopi Luwak Yang Sekarang Populer

Foto: detikfoodFoto: detikfood

Futiha.com Ubud - Proses pengolahan kopi luwak dalam versi mikro sanggup dilihat di sini. Tentunya kopi luwak sanggup dinikmati dengan panorama indah kebun yang menghijau.

Kopi luwak belakangan terkenal di daerah Ubud Bali. Di beberapa tempat tersedia kopi luwak berikut 'tontonan' luwak dalam sangkar sampai proses penyeduhan kopinya. Mungkin ini alasannya yaitu di mancanegara kopi luwak dari Indonesia sangat terkenal.

Pertama alasannya yaitu langka dan mahal harganya. Kedua alasannya yaitu rasanya tak terlalu asam. Memenuhi undangan wisatawan maka banyak rumah kopi luwak dibuka di sekitar Ubud yang berhawa sejuk.

Bali Pulina : Napak Tilas Perjalanan Secangkir Kopi Luwak yang Kini PopulerFoto: detikfood

Salah satu yang populer, Bali Pulina. Terletak di daerah Tegallalang, Gianyar, Ubud yang berudara sejuk. Pintu gerbang berukir khas Bali menarik untuk berfoto sebelum memasuki daerah ini. Di pintu masuk harus membeli tiket seharga Rp 100.000.

Kami diantar oleh petugas berseragam cokelat muda. Sedikit naik ke atas dalam jarak beberapa meter kami sudah melihat dua sangkar besar berisi luwak yang sedang tidur. Di sudut sangkar berkawat terdapat wadah berisi buah kopi yang masak.

Menurut petugas, mereka hanya sebagai pola semoga pengunjung sanggup melihat bentuk orisinil luwak yang selalu tidur di siang hari. Karena model penangkaran dengan sangkar banyak dilakukan oleh perkebunan kopi luwak. Luwak 'dipaksa' makan biji kopi yang sudah dipilih orang bukan diseleksi oleh luwak sendiri.

Bali Pulina : Napak Tilas Perjalanan Secangkir Kopi Luwak yang Kini PopulerFoto: detikfood

Dari sangkar luwak kami beranjak ke sebuah bangunan dari bambu yang mengatakan proses pengolahan biji kopi luwak secara tradisional. Biji kopi yang sudah dicuci, dikeringkan, dikupas kulit arinya kemudian disangrai dengan api kayu bakar. Selanjutnya biji kopi ditumbuk dengan lesung kayu dan disaring. Kopi bubukpun sudah siap diseduh dengan air panas.

Kalau mau pengunjung sanggup menyangrai biji kopi sambil berfoto. Di pondok sebelahnya ada peragaan bermacam-macam alat masak, alat bajak dan epilog lisan kerbau khas Bali. Alat tersebut sudah banyak yang tidak dipakai. Minimal 'museum' kecil ini sanggup jadi sumber informasi soal masyarakat agraris Bali.

Menuruni tangga kami diajak singgah ke bar yanga da di sisi kanan. Kalau mau berfoto bagus sanggup menyinggahi panggung berundah yang ada di bab tengah. Karena sisinya hamparan kebun maka sangat cocok buat seldie atau wefie. Sementara di sela-selanya banyak flora buah dan rempah yang diberi nama sehingga sanggup jadi sumber informasi. Mulai dari terong susu, kayu manis, kayu putih sampai kecombrang.

Bali Pulina : Napak Tilas Perjalanan Secangkir Kopi Luwak yang Kini PopulerFoto: detikfood

Beberapa pondok juga ada di sisi kanan dan kiri yang letaknya sedikit jauh dari bar tetapi lebih nyaman jikalau ingin berlama-lama. Tiket yang kami bayarkan termasuk satu paket aneka minuman, satu cangkir kopi dan camilan. Sebagian besar pengunjung yaitu turis asing. Duduk di bar dengan hamparan kebun plus udara cuek memang terasa nyaman. Meski kami harus menunggu sedikit usang untuk kopi dan makanan yang disajikan.

Set minuman pertama yang disajikan, terdiri dari 8 jenis minuman termasuk kopi. Terdiri dari lemon tea, ginger tea, ginger coffee, ginseng coffee, chocolate coffee, pure cocoa, vanilla coffee dan pure Bali coffee. Awalnya kami menduga akan diberi suguhan bermacam-macam jenis kopi single origin dari Bali dan sekitarnya, tetapi ternyata aneka minuman hangat yang tak terlalu istimewa. Beberapa terasa menyerupai produk minuman instan.

Kami menentukan kopi luwak buatan Pulina untuk menemani jajanan yang sudah disiapkan. Kopi seduh tubruk disajikan dalam cangkir putih, warnanya hitam sedikit kecokelatan. Aromanya tak terlalu tajam, nyaris datar dan rasanya juga tak ada jejak asam dan fruity. Buat kami sebagai penyuka kopi lokal, rasanya kurang mantap.

Bali Pulina : Napak Tilas Perjalanan Secangkir Kopi Luwak yang Kini PopulerFoto: detikfood

Yang menarik justru jajanan yang jadi suplemen kopi luwak. Pisang goreng dan lupis. Pisang goreng yang diiris memanjang dengan balutan tepung renyah dikucuri karamel. Pisangnya legit dan wangi. Demikian juga dengan lupis yang pulen legit dengan kucuran gula merah.

Hirupan kopi luwak dan kunyah pisang goreng legit terasa lengkap dengan udara sejuk dan pemandangan serba hijau. Kami tak diganggu lalat tetapi lebah yang kemudian lalang alasannya yaitu tempat duduk kami persis di bawah pohon dengan sarang lebah menggantung.

Kalau masih ingin lebih puas, Anda masih sanggup singgah di toko buah tangan yang ada di sisi kanan bersahabat pintu keluar. Ada bermacam-macam kopi luwak dan kopi Bali, wedang jahe instan dan bermacam-macam rempah lainnya termasuk madu. Tempat ini cocok buat yang pengin ngopi dengan suasana beda. Jika kata orang kopi luwak mahal, Anda sanggup buktikan di tempat ini. Yuk, ngopi!

Bali Pulina
Sebatu, Tegallalang, Gianyar, Ubud
Bali
Jam Buka : 08.00 - 19.00

Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget